SIMALUNGUN, gemainvestigasi.com - Dunia pendidikan simalungun kembali disorot, setelah berulang kali terendus dalam berbagai proyek pengadaan barang jasa pendidikan, kini temuan skenario pungli guru menguat, Senin (26/2/2024).
Guru merupakan garis terdepan dalam dunia pendidikan, selain berperan sebagai tenaga pendidik, guru juga merupakan orangtua dari para peserta didik (murid-red).
Dunia guru yang serba kekurangan, semakin ditekan dimana dalam setiap moment seringkali para guru dijadikan sapi perah.
Baru baru ini, tim investigasi yang berisi sejumlah media (www.gemainvestigasi.com, www.sinarpost.id, www.medanterkini.com, www.jurnalpolisi.com, dan www.tabloidbnn.com) menerima aduan dilapangan dan langsung melakukan investigasi ke sekolah-sekolah di wilayah kabupaten Simalungun.
Sejumlah guru honorer SD mengaku mendapat intimidasi pasca menerima nota kelulusan sebagai PPPK yang mana berupa ancaman rotasi ke SD diluar sekolah induknya.
Temuan tim investigasi di lapangan menemukan fakta bahwa sekolah induk dari para guru honorer ini justru dalam kondisi sangat kekurangan guru.
"Hancur visi pendidikan kita kalo gini. Mencerdaskan kehidupan bangsa katanya, tapi sekolah yang kekurangan guru malah gurunya dikurangi," ungkap salah seorang kepala sekolah SD.
Tentunya hal itu selain membuat gerah sejumlah kepala sekolah, juga menimbulkan kepanikan para honorer tenaga pendidikan yang saat ini lulus P3K.
Kadisdik Simalungun saat dikonfirmasi awak media ini, menegaskan dirinya sedang diluar kota.
"Jumpain sektretaris bang, saya masih di Medan," ujarnya singkat.