(LIPSUS) Warga Tagih Keseriusan Penanganan Area Banjir Bandang Haranggaol

SIMALUNGUN, gemainvestigasi.com - Banjir bandang yang merampas sendi-sendi kehidupan masyarakat Purba Pasir Haranggaol sejak 20 desember 2023 silam masih menyisakan luka mendalam hingga kini, Senin (19/2/2024). 

Pantauan awak media Tim Investigasi di lapangan, tampak sisa sisa banjir berupa kayu, kerikil, dan batu batu besar masih berserakan disepanjang area longsor. 

"Sementara ini dari 2 rumah hanyut, satu rumah sedang direhab dan satu lagi diberi ganti rugi," ujar Horman Haloho, pangulu Purba Pasir. 

Warga yang saat itu turut hadir juga menambahkan untuk kerugian lain akibat longsor seperti ladang dan tanaman, belum ada ganti rugi.

"Kita sempat memberikan laporan ke Sekda terkait perincian kerugian yang terjadi. Cuma ya gitulah, belum ada respon balik sampai saat ini," tambah salah seorang warga. 

Kedatangan Esron Sinaga, Sekda Simalungun sendiri di lokasi bukan dalam rangka kunjungan ke lokasi kejadian, namun berkaitan dengan kegiatan Punguan Sinaga yang bertepatan dekat dengan lokasi. 

Sekitar 23 orang warga Binanga Bolon nagori Purba Pasir kecamatan Haranggaol yang terdampak longsor  kemudian telah membentuk panita untuk terus memperjuangkan keadilan bagi para korban terdampak. 

"Betul, kita sudah bentuk panitianya. Karena biar gimanapun hasil tanah dan ladang yang awalnya menghasilkan, sekarang tidak bisa diolah," ujar Turnip, gamot dusun II. 

Dalam liputan sebelumnya, tim investigasi yang berisi sejumlah media telah menemukan fakta menarik berupa keterangan saksi setempat, bahwa banjir bandang yang terjadi bukanlah bencana alam seperti yang diberitakan selama ini melainkan kelalaian manusia (oknum pengusaha penguasa) yang mencoba membendung aliran air dari atas bukit.

 

Category: Advertorial, Birokrasi, PolhumkamTags:
author
No Response